Kamis, 27 Agustus 2009

Kehidupan Naomi (II)

Kitab Rut 1-4.

Hal positif yang pertama dari kehidupan Naomi yang dapat dipelajari oleh kita yaitu: “Naomi adalah orang yang cantik, menyenangkan dan menggembirakan.” Hal ini terlihat dari arti kata “Naomi” yang memiliki arti: “menyenangkan, cantik, menggembirakan.” Naomi merupakan orang yang menyenangkan bagi banyak orang, di mana ketika dia kembali dari Moab ke Betlehem, dia disambut oleh orang-orang yang berada di Betlehem. Ini dapat dilihat di dalam Rut 2:19 yang tertulis demikian: “Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: “Naomikah itu?” Pada waktu Naomi tinggal di Moab, kurang lebih mereka berada di sana sekitar sepuluh tahun. Namun dalam jangka waktu 10 tahun ini, dia masih dikenal oleh orang-orang yang ada di Betlehem. Bahkan Rut 1:19 menunjukan kepada kita seluruh masyarakat di kota Betlehem menjadi gempar dengan kedatangannya. Ini menunjukan bahwa Naomi merupakan orang yang dikenal dam memiliki kepribadian yang cantik dan menyenangkan. Memiliki kepribadian yang menyenangkan ini dapat di rasakan oleh Rut, sebagai angota keluarganya. Kalau kita memperhatikan kitab Rut secara keseluruhan, apapun yang diperintahkan oleh Naomi, Rut selalu menurutinya, tanpa bantahan. Hal ini jelas bahwa Naomi memiliki kepribadian yang menarik dan menyenangkan bagi setiap orang.

Dari sini kita dapat belajar bahwa untuk menjadi anak Tuhan maka kita harus memiliki kepribadian yang menyenangkan bagi setiap orang. Menyenangkan bagi anggota keluarga kita dan orang-orang yang berada di sekeliling kita. Sebagai seorang anak harus memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan bagi kedua orang tua. Sebagai orang tua, kita dituntut untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan bagi anggota keluarga kita. Dimanapun kita berada bagi itu di sekolah, ditempat kerja, dilingkungan masyarakat umum marilah kita memili kepribadian yang menyenangkan bagi banyak orang. Sehingga melalui hal itu kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Apalagi kita adalah orang yang sudah di tebus oleh Kristus, kita memiliki mandat Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia. Kita dituntut Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Milikilah dan jadilah pribadi yang menyenangkan sesama.

Kita akan melihat hal positif kedua dari kehidupan Naomi yang dapat kita pelajari yaitu: “Naomi adalah mertua yang suka memberikan kebebasan untuk memilih dan tidak memaksakan kehendak. Ini terbukti dengan adanya Orpa pulang ke Moab dan Rut mengikuti Naomi pulang ke Yehuda.” Ini dapat dilihat di dalam Rut 1:11-15 yang tertulis demikian:
“Tetapi Naomi berkata: “Pulanglah anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk kujadikan suamimu nanti? Pulanglah, anak-anakku, pergilah sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki. Masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu?” Sebab tangan Tuhan teracung terhadap aku?” Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu dengan minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya. Berkatalah Naomi: Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”

Kalau kita melihat Rut 1:11-15 ini, di dalam ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Naomi menyuruh pulang menantu-menantunya yaitu Orpa dan Rut kepada bangsanya dan kepada allahnya. Orpa akhirnya pulang ke bangsanya dan kepada allahnya yaitu allah dan bangsa Moab. Sedangkan disisi yang lain yaitu Rut, dia tidak mau pulang ke bangsa Moab dan allahnya, melainkan dia mengikuti Naomi pulang ke Yehuda dan percaya kepada Allah Yahweh. Di sini menunjukan bahwa Naomi adalah seorang yang memberikan kebebasan kepada para menantunya. Dia tidak memaksakan kehendak kepada kedua menantunya untuk ikut dengan dirinya ke Betlehem. Naomi bukanlah orang yang suka memaksakan kehendak demi kepentingan dirinya sendiri. Kita tahu bahwa Naomi adalah seorang janda, yang tidak memiliki anak. Untuk kehidupan sehari-harinya dia harus bekerja mencukupi kebutuhannya. Bisa saja Naomi berkata kepada Orpa dan Rut, jangan pulang, bersamalah dengan saya, kasihanilah saya, saya sendirian, saya tidak bisa bekerja. Naomi bisa berkata seperti itu, namun dia tidak memaksakan kepada para menantunya.

Yang seringkali terjadi di dalam kehidupan kita, orang tua seringkali memaksakan kehendaknya kepada ank-anaknya/anggota keluarganya. Contohnya dalam studi: anaknya memiliki minat studi tehnik, orang tuanya menganjurkan untuk mengambil pakultas kedokteran. Dan akhirnya anaknya kuliah mengambil pakultas kedokteran karena kehendak orang tua. Ini merupakan masalah yang dianggap sepele, dan akhirnya memiliki dampak yang besar. Marilah kita belajar dari Naomi untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain termasuk dalam anggota keluarga kita.

Kita akan melihat hal positif yang ketiga dari kehidupan Naomi yaitu: “Naomi memiliki sifat pengasih dan penyayang terhadap anggota keluarganya secara khusus cucunya.” Ini dapat dilihat di dalam Rut 4:16 yang tertulis demikian: “Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.” Naomi adalah orang yang sangat mengasihi keluarganya, termasuk cucunya. Sebagai seorang mertua, Naomi merasa bahagia mendapatkan cucu dari Rut dan Boas. Ketika anak Rut lahir, Naomi mengambil anak itu dalam meletakannya pada pangkuannya, bahkan lebih dari itu dikatakan bahwa dia yang mengasuhnya. Kasih sayang Naomi kepada anggota keluarganya sangat luar biasa.

Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah Anda sangat mengasihi dan menyangi anggota keluarga Anda. Banyak di masa kini, keluarga-keluarga Kristen yang hidupnya berantakan. Relasi isteri dengan suami tidak baik, relasi orang tua dengan anak tidak baik. Relasi menantu dengan mertua tidak baik. Jika Anda diantara Anda yang memiliki kehidupan seperti itu, mari belajarlah dari kehidupan Naomi. Milikilah hati kasih kepada anggota keluarga.

Kita akan melihat hal yang positif yang keempat dari kehidupan Naomi yaitu: “Dari semua kepahitan hidup yang dialami, Naomi memiliki hati yang tegar, dan menang dalam menghadapi persoalan hidup. Lebih dari itu, Naomi menjadi orang yang berbahagia.” Setelah saya mempelajari kehidupan Naomi dari Rut 1-4, ketika dia diperhadapkan dengan kesulitan-kesulitan hidup, saya tidak menemukan bahwa Naomi menjadi orang yang lemah, menjadi orang yang patah semangat. Alkitab tidak mencatat demikian. Namun sebaliknya Naomi dalam menjalani kesulitan hidupnya, dia begitu tegar, tenang, tidak kuatir, melainkan dia berharap sepenuhnya kepada pemeliharaan Tuhan. Disinilah kita belajar, ketika kita diperhadapkan dengan kesulitan, kesusahan dan banyak pergumulan hidup, marilah kita memiliki sikap tenang, tidak kuatir, tegar dalam menghadapi situasi apapun sambil berusaha dan mempercayai pemeliharaan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar