Kamis, 02 Oktober 2008

Penolakan Terhadap Yesus

Penolakan Terhadap Yesus Kristus
(Yesaya 53:1-2)

“Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada, sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.”

Saudara, berbicara mengenai: “penolakan terhadap Kristus,” Kristus mengalami penolakan oleh sebagian orang sejak Dia datang ke dalam dunia ini (Mat 2:13). Di sisi yang lain, Kristus juga mengalami penolakan dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Tidak hanya mereka saya melaikan “sebagian” orang Yahudi lainnya pun menolak Yesus.

Berdasarkan Yesaya 53:1-2 ini, ada tiga alasan yang cukup menarik di dimana Yesus di tolak oleh Herodes, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi serta sebagaian orang Yahudi lainnya.

Yesus di tolak karena Ia nampak bagi manusia sebagai taruk, pengisap.
(Ayat 2: “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN…?)
Sedikit orang yang percaya kepada Yesus karena fakta ini. Berkenaan dengan hal ini, Dr. Gill berkata:
“Seperti taruk kecil, sepertinya kata ini menjelaskan tentang tunas yang bertumbuh dari akar atau cabang sebuah pohon… yang tidak diperhatikan atau tidak dipedulikan, atau juga sesuatu yang tidak diharapkan, dan gambaran ini mendenotasikan penampilan Kristus yang begitu [rendah] dan tidak menjanjikan pada saat [kelahiran]-Nya; dan inilah yang menjadi alasan mengapa orang-orang Yahudi pada umumnya tidak percaya, menolak dan menghina Dia.”
(John Gill, D.D., An Exposition of the Old Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume I, hal. 310-311).

Banyak orang menolak Yesus, karena Yesus dianggap rendah, tidak menjanjikan pada saat kelahiran-Nya.
“Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN… (Yesaya 53:2).
Ini berarti bahwa Kristus dilahirkan dan tumbuh “di hadapan” Allah Bapa, yang memperhatikan Dia dan menguatkan Dia. Namun Dr. Young berkata:
“Bagi manusia, bagaimanapun juga, hamba itu [Yesus] nampak sebagai suatu tunas... Manusia biasanya memotong tunas-tunas [yang tumbuh pada akar atau cabang pohon], karena tunas-tunas itu menghisap kehidupan dari pohon itu dan dalam pemandangan manusia itu harus dipangkas.” (Edward J. Young, Ph.D., The Book of Isaiah, William B. Eerdmans Publishing Company, 1972, volume 3, hal. 341-342).

Inilah yang merupakan alasan Herodes, para imam kepala, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang ingin menyingkirkan Yesus? Mereka berkata:
“Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita” (Yohanes 11:48).

Saudara, berdasarkan Yohanes 11:48 ini, orang-orang Yahudi, secara khusus ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi takut kehilangan umatnya. Yesus sebagai tunas. Manusia biasanya memotong tunas-tunas yang tumbuh pada akar atau cabang pohon, karena tunas-tunas itu menghisap kehidupan dari pohon itu dan dalam pemandangan manusia, tunas itu harus dipangkas. Bangsa Yahudi takut kehilangan identitas mereka, sebagai bangsa Yahudi, jika mereka percaya kepada Kristus. Sebagai “tunas,” tunas yang tumbuh pada akar atau cabang pohon, membuat mereka takut bila Yesus akan “menghisap kehidupan dari pohon” bangsa mereka. Ini adalah salah satu alasan dari kehidupan mereka. Dan tentunya ini bukan hanya sekedar alasan mereka saja, tetapi ini juga bisa menjadi alasan kita menolak Yesus di dalam kehidupan kita. Seringkali kita juga memiliki alasan yang “sama” dengan orang-orang Yahudi, mengapa kita menolak Yesus? Kita seringkali takut “kehilangan” sesuatu yang nampak bagi kita adalah sesuatu yang penting. Jika kita datang kepada Yesus dan percaya kepada Dia? Bukankah benar bahwa kita takut bila Yesus akan “mengambil kehidupan dari pohon itu,” bahwa Ia akan menyingkirkan sesuatu yang sangat penting bagi kita? Jika saya mengatakan kepada Anda bahwa Anda datang kepada Kristus tanpa kehilangan apa-apa, saya akan menjadi seorang pengkhotbah yang mengkhotbahkan doktrin yang palsu. Tentu ada harga yang harus dibayar untuk datang kepada Yesus! Dan hidup kitalah yang dibutuhkan untuk membayar itu! Harga yang harus di bayar itu dapat dilihat di dalam Mark 8:34-37.
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Saudara, berdasarkan Markus 8:34-37 ini cukup jelas, bahwa untuk datang kepada Kristus, kita harus menyangkal diri kita sendiri. Kita harus menyerahkan ide-ide kita sendiri, rencana-rencana, dan ambisi-ambisi kita sendiri. Kita hidup di dunia ini harus di kendalikan oleh Yesus. Kita tidak bisa mengatur hidup kita sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kita hidup di atur oleh Kristus, segala kehendak dan keinginan kia harus kita serahkan kepada Dia, apakah itu sesuai dengan kehendaknya atau tidak. Itulah apa artinya percaya kepada Kristus. Kita percaya kepada Dia, bukan diri kita sendiri. Kita menyerahkan diri kita sendiri kepada Dia, bukan kepada pikiran-pikiran dan tujuan-tujuan kita sendiri. Kita “kehilangan” hidup kita sendiri oleh karena menyerahkannya kepada Kristus. Hanya ketika kita kehilangan kehidupan kita, dengan diserahkan kepada Kristus, maka hidup kita itu diselamatkan untuk selama-lamanya. Kita memiliki hidup yang kekal, kita memiliki surga.
Saudara, kata “taruk” di dalam Yesaya 53:1-2 ini, menjelaskan bahwa Kristus adalah pemberi hidup dalam pemandangan Allah. Namun Yesus adalah pengambil kehidupan dalam pemandangan manusia, dan oleh sebab itu banyak orang yang menolak Dia. Mereka tidak ingin Yesus “mengambil” kehidupan mereka! Mereka takut menyerahkan kehidupan mereka dan membiarkan Dia mengendalikan kehidupan mereka.
Saudara, yang ironisnya, hal ini seringkali terjadi di dalam kehidupan orang Kristen pada saat ini. Mereka takut kehilangan segala-galanya demi mengikut Yesus. Salah satu contoh kehidupan orang Kristen yang tidak mau diatur oleh Kristus yaitu mereka masih suka melakukan dosa, mereka hidup di dalam kehendaknya sendiri bukan berdasarkan kehendak Kristus. Ini adalah alasan yang pertama.

2. Kristus di tolak karena Ia nampak bagi manusia sebagai tunas dari tanah kering.
“Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering…”
(Ayat 2)

Saudara, berdasarkan ayat 2 ini, Kristus dipandang sebagai: “tunas dari tanah kering.” Berkenaan dengan hal ini, Dr. Young berkata:
“Tanah kering mengacu kepada keadaan miskin yang melatarbelakangi hamba [Kristus] itu. Ini menegaskan sifat dari keadaan-keadaan yang sangat menyedihkan yang dialami oleh hamba itu dalam hidupnya… Tunas dari tanah kering harus berjuang untuk mempertahankan hidupnya.”

Kata: “tanah kering” di dalam ayat 2 ini menunjuk kepada Nubuatan yang mengacu kepada kemiskinan yang ditunjukkan oleh keluarga Kristus pada saat dilahirkan. Ayah angkat-Nya yaitu Yusuf, dia hanyalah seorang tukang kayu. Ibu-Nya yaitu: Maria. Maria adalah seorang anak dara yang miskin. Yesus lahir dalam kandang dan dibesarkan dalam kemiskinan, (Mat 1:18-12; Luk 2:1-20). Ia melakukan pekerjaan-Nya semasa hidup-Nya di antara orang-orang miskin dan hina. Murid-murid-Nya hanyalah para penjala ikan. Ia ditolak oleh Raja Herodes, oleh gubernur Romawi, Pontius Pilatus, oleh para ahli Taurat yang terpelajar dan orang-orang Farisi. Mereka mencambuki Dia sampai setengah mati, dan kemudian mereka memaku tangan dan kaki-Nya di kayu salib. Mereka membaringkan tubuh-Nya yang telah hancur dan mati ke dalam kubur pinjaman. Seluruh kehidupan-Nya di bumi, penderitaan-Nya dan kematian-Nya, seluruh hidup-Nya adalah “seperti tunas dari tanah kering.” Namun, Puji Tuhan, Ia telah bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga, “sebagai tunas dari tanah kering”! Seperti taruk yang tiba-tiba tumbuh setelah hujan badai yang hebat, demikian juga Kristus bertunas, hidup dari kematian, “seperti tunas dari tanah kering.” Haleluya! Namun banyak orang tidak percaya kepada Dia. Mereka memandang Dia sebagai “penghisap kehidupan” dan “penyebab kematian orang Yahudi.” Dengan adanya hal ini, jelaslah kepada kita bahwa banyak orang menolak Yesus dari segi keberadaan diri Yesus sendiri dan keluarganya. Tentunya ini hanya sebagian alasan dalam kehidupan banyak orang untuk menolak Yesus. Ini adalah alasan yang kedua kenapa Yesus di tolak koleh orang banyak


Kristus di tolak karena Ia tidak tampan dan semarakpun tidak sehingga kita menginginkan-Nya.
Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya” (Ayat 2).

Sauadara, berdasarkan Yesaya 53:2 ini, Yesus Kristus: “tidak tampan dan tidak memiliki semarak.” Yesus Kristus tidak memiliki penampilan luar yang agung dan mulia. Berkaitan dengan hal ini Dr. Young menulis:
“Ketika kita melihat hamba itu [Kristus], kita tidak menemukan ketampanan yang kita harapkan itu ada pada-Nya. Penilaian kita, dengan kata lain, adalah bahwa dari penampilan luarnya ini adalah gambaran yang menyedihkan. Hamba itu [Kristus] tinggal di tengah-tengah umat-Nya, dan di balik penampilan fisik-Nya, mata iman seharusnya melihat kemuliaan yang sesungguhnya, namun ketika melihat penampilan luar-Nya, Israel tidak menemukan ketampanan yang menarik mata… penampilan hamba itu [Kristus] yang seperti itu, dinilai dari persfektif yang salah, orang akan sepenuhnya salah menilai Dia”.

Saudara, penampilan luar Yesus Kristus tidak memiliki ketampanan dan kemuliaan yang dapat menarik dunia. Ia tidak menawarkan hal-hal yang menarik bagi kebanyakan orang. Ia tidak menawarkan kesuksesan atau ketenaran atau uang atau kesenangan duniawi. Markus 8:34-37 menulis:
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Saudara, inilah yang di tawarkan Kristus kepada banyak orang, Kristus menawarkan penyangkalan diri. Kristus menawarkan kehilangan kontrol atas hidup dan tujuan hidupnya sendiri. Kristus menawarkan keselamatan jiwa, pengampunan dosa, dan hidup yang kekal. Ada hal-hal yang tidak dapat diukur, hal-hal yang tidak dapat disentuh atau dilihat dengan perasaan atau penglihatan kita sebagai manusia yaitu: “hal-hal yang bersifat rohani.” Oleh sebab itu Kristus ditolak oleh orang-orang yang mata rohaninya belum dibuka oleh Allah, karena: “manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14). Namun saya ingin tahu, pada hari ini, apakah Allah mungkin sedang berbicara kepada hati Anda. Saya ingin tahu apakah Allah mungkin berkata kepada Anda: “Walaupun tidak ada ketampanan sehingga kita menginginkan-Nya, namun Aku sedang menarik kamu kepada Anak-Ku.” Sudahkah Anda merasakan itu di dalam hati Anda? Sudahkah Anda merasakan bahwa dunia menawarkan sesuatu yang tidak lebih dari sekedar kesenangan yang bersifat sementara saja atau kesuksesan sesaat? Sudahkah Anda memikirkan tentang jiwa Anda? Sudahkah Anda berpikir tentang kemana jiwa Anda menghabiskan kekekalan, jika Yesus tidak menyucikan dosa-dosa Anda dengan darah-Nya? Sudahkah Anda memikirkan semua hal ini merupakan masalah penting? Dan, jika Anda sudah memikirkannya, maukah Anda datang dengan iman kepada Dia yang “tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada, sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya” (Yesaya 53:2). Maukah Anda berlutut di hadapan Yesus dari Nazareth, dan percaya kepada Dia dengan segenap hati Anda? Saya berdoa agar Anda melakukannya. Jika Allah telah berbicara kepada hati Anda, dan Anda telah siap meninggalkan kemuliaan dan kesenangan dunia yang sesaat ini, dan jika Anda siap untuk menyerah kepada Yesus Kristus dan datang kepada Dia melalui iman, dan Anda ingin agar dosa-dosa Anda disucikan oleh Darah-Nya, terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juru selamat Anda. Saya berdoa kiranya Anda mau datang dan diselamatkan dengan iman di dalam sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tuhan memberkati Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar