Jumat, 03 Oktober 2008

Renungan 3 menit

Kekosongan Jiwa
Saudara, banyak jalan beraspal di negeri kita ini yang kekuatannya terbatas. Kalau dilalui truk-truk besar sebentar, jalan itu sudah berlubang. Nah biasanya untuk menimbun lubang itu digunakan tanah. Sayang, usaha ini sia-sia saja. Jika hujan datang maka lenyaplah timbunan tanah penambal jalan itu. Sama halnya banyak orang yang berusaha mengisi kekosongan jiwanya dengan hiburan-hiburan yang bersifat sementara, misalnya, film, judi, minuman keras, rokok dll. Kalau hiburan sudah lenyap maka kembali kosonglah jiwanya. Saudara, janganlah engkau menambal kekosongan jiiwamu dengan penambalan yang sia-sia, ajaklah Tuhan untuk membantumu. Gbu


Iri Hati
Saudara, pada zaman dahulu, ada kebiasaan adu tinju di negeri Yunani untuk memperebutkan mahkota kemenangan se-negeri. Pada suatu pertandingan ada seorang petinju yang tidak terkenal memperoleh mahkota tersebut. Dalam waktu yang singkat petinju ini menjadi terkenal. Lalu di buatkanlah patungnya di mana-mana untuk menghormati dia. Melihat kejadian tersebut, bekas lawannya menjadi iri hati. Pada suatu hari iri hatinya meluap menjadi kemarahan, lalu ia melampiaskan kemarahannya dengan memukul patung lawannya. Karena sedemikian keras pukulannya, sehingga patung itu runtuh dan menjatuhi dia yang mengakibatkan dia mati. Saudara cerita tersebut menjadi gambaran, sering orang jadi iri hati dengan sukses yang diperoleh orang lain. Iri hati itu lama-kelamaan akan berkembang jadi kebencian yang akhirnya akan membunuh kehidupan rohani sendiri. GBu


Menabur
Saudara, boleh jadi Anda memiliki biji-biji dari jenis unggul, atau berkualitas baik. Tetapi ingatlah, selama Anda belum taburkan biji itu ke tanah, biji itu tidak akan tumbuh dan berbuah. Oleh karena biji yang baik itu hanya Anda simpan dalam kotak emas, biji itu akan tetap satu dan tidak berbuah.
Saudara, mungkin dalam menjalani kehidupan ini Anda cukup baik, tetapi selama Anda tidak mau mati terhadap keinginan diri sendiri maka kehidupan rohani Anda tidak akan berbuah lebat. (Yohanes12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Gbu.


Beban Hidup
Saudara, zaman pendudukan Jepang dulu banyak orang Indonesia yang harus kerja paksa yang disebut dengan Heiho. Mereka harus bekerja keras tanpa makanan yang cukup. Banyak di antara mereka yang sakit atau mati. Seringkali mereka disiksa dengan kejam. Dalam keadaan sakit mereka harus mengangkat beban, suatu perkara yang lebih menyakitkan mereka.
Saudara, orang sakit tidak mungkin diberi beban untuk mengangkatnya. Demikian juga kalau orang yang sakit keadaan rohaninya, mustahil akan sanggup mengangkat beban-beban yang berupa syarat atau peraturan-peraturan agama. Oleh karena itu segera selesaikan beban tersebut dan minta Tuhan untuk menolong. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Gbu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar