Senin, 24 November 2008

Belajar Firman Allah

Program: BELAJAR FIRMAN ALLAH
Firman Tuhan: Matius 6:25–34
Oleh: Jajang Sukarjo, S.Th
=============================
………… Tema: KEKUATIRAN – WORRIES ……………

“Karena itu Aku berkata kepadamu:Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Saudara-saudara yang kekasih di dalam Kristus Yesus, kehidupan kita manusia akan diikuti oleh apa yang disebut kuatir. Kapanpun dan dimanapun kita berada, pasti kita akan bertemu dengan masalah yang pada akhirnya akan membuat kita kuatir. Saat kita memandang ke dalam diri kita maka kita akan kecewa karena kita bertemu dengan banyak kelemahan kita, jika kita memandang sekeliling kita maka kita mulai kuatir, karena begitu ketatnya persaingan dan kita merasa tidak berdaya dan akan segera tergilas, namun jika kita memandang ke Atas, maka kita dapat membangun iman kita, karena Dia Maha Kuasa dan mengasihi kita. Tuhan Yesus juga dalam teks yang telah dibacakan untuk kita berkata agar kita jangan kuatir, karena masalah akan selalu mengelilingi kita, dan tiap hari memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Karena itu kita tidak harus membebani diri kita dengan masalah-masalah yang tidak perlu. Mengapa Tuhan Yesus menghendaki kita untuk tidak kuatir? Setidaknya ada beberapa alasan sesuai dengan teks kita ini. Alasan-alasan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Ay.25, Bahwa bukankah yang terbaik, yang lebih penting telah kita miliki? Kita telah memiliki tubuh, jiwa, pikiran dan roh dan kehidupan yang notabene lebih penting dari pakaian. Mengapa kita harus memusingkan diri dengan hal-hal sekunder, karena bukankah kehidupan yang telah Tuhan anugrahkan itu lebih penting dari apa yang kita kuatirkan? Inilah alasan pertama mengapa kita tidak perlu kuatir.
2. Ay. 26, 28, Yesus berkata: “pandanglah burung-burung dan bunga bakung …”, Hal ini mengindikasikan atau lebih tepatnya menegaskan kepada kita bahwa kita lebih penting dan berharga dibandingkan ciptaan Tuhan lainnya di dunia ini. Jika burung-burung dan bunga-bunga bakung di padang dipelihara kehidupannya dan dipenuhi kebutuhannya oleh Pencipta mereka, bagaimana mungkin Sang Pencipta yang sama yang bahkan rela mati bagi penebusan hidup kita tega membiarkan kita menderita kelaparan dan menutup telingaNya terhadap seruan kita minta tolong kepadaNya? Sesunggunya Allah kita adalah Allah yang setia yang akan tetap menjadikan kita objek kasih setiaNya.
3. Ay. 27, Apa gunanya kekuatiran itu bagi kita? Adakah kekuatiran kita itu telah menambahkan sesuatu dalam jalan hidup kita? Adakah rasa kuatir itu telah menyegarkan kita? Adakah dia telah menambah penghasilan kita? Bukankah sebaliknya justru rasa kuatir yang ada dalam diri kita telah membunuh spirit atau semangat hidup kita? Jika ia tidak menambahkan sesuatu yang baik sama sekali dalam jalan hidup kita, lalu mengapa kita harus merusakkan diri kita sendiri dengan rasa kuatir yang berlebihan yang tidak perlou dan bahkan tidak berguna bagi kita? Dalam teks yang telah dibacakan tadi, dikatakan bahwa rasa kuatir itu bahkan tidak mampu menambah satu hasta saja dalam hidup kita. satu hasta = 45 cm. Itu berarti tidak lebih dari satu langkah dalan jalan hidup kita. Maka berhentilah membebani diri dengan kekuatiran yang tidak perlu tetapi sebaliknya gantilah rasa kuatirmu itu dengan doa ucapan syukur dan nyanyian pujian bagi Tuhan. Dan engkau akan melihat perbedaannya.
4. Ay. 29-30, Suadara-saudara yang dikasihi Tuhan, ketika kita mulai merasa kuatir, maka itu berarti kita sedang membangun hidup kita dengan kekuatan atau usaha kita sendiri. Dan hal ini tidak akan membawa sesuatupun yang baik bagi kita. Bahkan hal besar yang kita bangun dengan kekuatan kita sendiri akan tidak berarti sama sekali karena kita bersandar pada kemampuan manusiawi kita semata-mata. Sebaliknya hal sekecil apapun yang Allah buat bagi kita atau yang kita lakukan bersama-sama dengan Allah maka itu akan menjadi yang terbaik bagi kita. Untuk lebih jelasnya kita akan melihat perbandingan yang Alkitab, khususnya teks kita kali ini paparkan mengenai hasil karya manusia dan hasil karya Tuhan. Ay. 29: bahwa Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Artinya bahwa segala kemegahan hasil karya manusia, dalam hal ini kemegahan takhta, pakaian, kekayaan, dll hasil usaha Salomo sebagai seorang raja yang besar tiada artinya sama sekali (tidak dapat dibandingkan dengan) ciptaan Tuhan Allah, bahkan yang paling kecil dan yang disebut tak berarti (seperti bunga yang hari ini ada dan besok dibuang). Ay.30: bahwa betapa Allah telah mendandani sedemikian indahnya bunga-bunga liar di padang itu, bagaimana mungkin Dia tidak mau mendandani hidupmu, hai orang yang kurang percaya? Yang terus meragukan kuasaNya? Yang begitu kuatir akan masa depanmu, apakah Allah sanggup mengurus masa depanmu atau tidak?

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kekuatiran kita yang berlebihan menunjukkan kepada dunia bahwa sesungguhnya kita meragukan Allah kita, kita tidak percaya bahwa Dia sanggup mengurus kita. Dan jika adanya, apa bedanya kita dengan orang yang tidak mengenal Tuhan? Bukankah kita telah menunjukkan cara hidup yang sama dengan mereka? Karena itu berhentilah kuatir, karena itu hanya akan membunuh imanmu kepada Yesus Kristus Tuhanmu!
5. Ay.31, Hal berikut yang menjadi alasan mengapa Tuhan Yesus memerintahkan kita agar tidak kuatir adalah karena kita adalah orang-orang pilihanNya dan yang notabene adalah anak-anakNya. Hal ini berarti bahwa prioritas hidup kita bukan lagi hal-hal materi semata. Tentu fokus hidup kita sekarang berbeda dengan dunia ini.Bahwa mereka mau mengumpulkan atau menimbun sebanyak-banyaknya harta di dunia ini, hal itu terjadi karena mereka tidak mengenal Kebenaran Sejati yang membawa kepada kehidupan yang kekal. Tetapi kita tidak demikian, karena Kristus Tuhan telah datang dan memberikan kelimpahan hidup yang menjangkau kepada kekekalan, maka semua materi yang ada dan yang kita miliki dan yang kita usahakan itu hanya berguna untuk menolong kita hidup sebagaimana seharusnya yakni untuk melayani Tuhan dan sesama yang membutuhkan, tetapi bukan untuk kenikmatan hidup kekal kita. Karena semua itu hanya berakhir di dunia ini dan tidak akan menjangkau kepada kekekalan.

Maka Saudara Pendengar di manapun berada, mari kita membuat perbedaan fokus, orientasi, cita-cita, dantujuan hidup yang berbeda dengan dunia ini, agar mereka juga mampu melihat nilai hidup dan kemuliaan Kristus dalam diri kita.
6. Ay.32. Alasan berikut mengapa Tuhan menyuruh kita untuk tidak kuatir adalah bahwa sesungguhnya Bapa kita di Sorga tahu kebutuhan kita. Kita tidak perlu berteriak-teriak dan menyiksa diri untuk mendapat kasih dan perhatian serta kepedulian Bapa kita. Karena bukankah orang-orang kafir yang belum mengenal Tuhan melakukan hal itu? Mereka berseru-seru dan menyiksa diri mereka agar tuhan mereka mendengar dan bersegera menolong mereka. Hal itu wajar bagi mereka karena tentu kita tahu bahwa mereka menyembah ilah hasil buatan tangan mereka, yang tidak mampu mendengar, melihat, merasakan sebagaimana layaknya. Tetapi tidakkah kita pahami bahwa mereka melakukan semua itu karena mereka telah dibutakan oleh ilah zaman ini, yang telah membuat mereka tidak mengerti kebenaran sejati. Tetapi bagaimana dengan kita yang menyebut diri orang beriman? Tidakkah iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus mampu memberikan jawaban kepada kita bahwa Bapa kita di sorga tahu apa yang kita butuhkan? Bahwa sesungguhnya imanmu akan menegaskan kepadamu bahwa Bapa di surga tahu bahwa engkau memerlukan makanan, engkau perlu pekerjaan karena engkau baru saja di-PHK, bahwa anak-anakmu membutuhkan biaya dalam pendidikan dan kesehatan mereka. Bahwa engkau perlu dipulihkan dari keadaan dimana engkau telah dilecehkan oleh masyarakat, bahwa engkau perlu nama baikmu dikembalikan karena fitnahan yang engkau derita karena imanmu dan karena kesetiaanmu. Bahwa engkau butuh diterima oleh lingkungan yang selalu salah menilai engkau. Bahwa engkau ingin lepas dari trauma kekejaman yang engkau derita di masa lalu, bahwa engkau ingin memiliki rasa percaya diri dalam mengahdapi partner kerjamu, bahwa engkau mau dipulihkan dalam hubungan dengan isteri, suami, orang tua dan anak-anak dan kerabat lainnya, bahwa engkau membutuhkan mujizat dalam hidupmu untuk kesegaran rohanimu, bahwa engkau membutuhkan kekuatan untuk menanggung semua penderitaan dan bahwa engkau membutuhkan segalanya dalam hidupmu. Bukankah Yesus Tuhan telah menegaskan bahwa Bapamu yang di Sorga mengetahui semua keperluanmu bahkan jauh sebelum engkau mengungkapkannya kepada Dia? Karena itu berhentilah kuatir akan hidupmu, akan paa yang hendak kamu makan, minum, pakai, karena Bapa di Sorga mengetahui hal itu.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebagai ganti rasa kuatir yang tidak perlu dan yang bahkan cenderung membunuh kita, maka Tuhan Yesus memerintahkan kita agar kita “mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya – ay.33.” Hal ini berarti Tuhan Yesus mau menggantikan fokus hidup kita yang bersifat materi dan yang akan segera binasa bersamaan dengan kebinasaan dunia ini dengan fokus hidup yang bersifat kekal, yakni Kerajaan Allah. Untuk apa semua kemampuan yang kita miliki bahkan yang mampu menciptakan dan membangun kerajaan yang megah di dunia ini, namun semuanya hanya akan menjadi puing-puing kehancuran semata. Kerajaan Allah bernilai kekal. Di dalam Kerajaan Allah kita diberikan kesempatan untuk memuji-muji Tuhan selamanya, kita mendapat kehormatan untuk memamndang kemuliaanNya, kita dilepaskan dari hukuman apai neraka yang menyiksa kita selama-lamanya. Dan sesungguhnyanya di sana kita tidak akan menderita lagi. Tetapi Saudara, untuk mendapatkan semua itu kita harus memulai hidup kita di dunia ini dengan pilihan yang tepat dan benar. Yakni mencari apa yang menjadi kehendakNya, percaya kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Raja Yang memerintah dalam Kerajaan Allah yang kekal itu.Karena itu Saudara di manapun Anda berada, lawanlah rasa kuatir dan tidak percayamu itu yang semata-mata hanya akan membunuh engkau dan sebaliknya ganti rasa kuatirmu dengan ucapan syukur dan iman bahwa Bapamu di Sorga melihat dan mempedulikan engkau dan Dia jugalah yang akan menolong engaku untuk mampu mencari dan menemukan KerajaanNya didunia ini. Dan juga akan memampukan engkau hidup sebagaimana seharusnya anak-anak kerajaan Allah. Pilihanmu hari ini menentukan kehidupanmu kelak. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar